Selain 3MPlus, Vaksin Bisa Bantu Cegah DBD Lho
Beruntung sekali rasanya aku menyanggupi sebuah ajakan untuk datang ke sebuah acara yang diadakan di Rafless Hotel beberapa waktu lalu. Aku diperkenalkan bahwa selain 3MPlus, vaksin bisa membantu untuk cegah DBD.
Demam berdarah dengue (DBD) sebenernya adalah penyakit yang sudah tidak asing lagi di telinga. Sudah lama ada dan sudah banyak memakan korban jiwa. Tapi aku baru tau, kalau demam berdarah adalah penyakit yang mematikan (terutama untuk sejumlah pasien), sehingga tidak bisa dianggap enteng.
Aku belum pernah terkena demam berdarah hingga saat ini. Entah harus senang atau takut ya? Tapi bisa jadi suatu hari aku akan kenalan dengan demam berdarah, mengingat semua orang berisiko terkena demam berdarah.
Makanya aku jadi tertarik banget untuk tau, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah demam berdarah. Seperti kata pepatah, yaa mencegah lebih baik kan daripada mengobati? Daripada aku nungguin kapan demam berdarah deketin aku, mending aku coba dulu biar demam berdarah ga bisa buat deketin aku.
Betul apa betul?
Cara Cegah DBD
Penting untuk kita ketahui faktanya, bahwa obat untuk penderita demam berdarah belum ditemukan. Jika ada yang terkena demam berdarah, yang bisa dilakukan menormalkan kembali sel darah merah dan memastikan penderita bisa melewati masa kritisnya dengan baik, hingga akhirnya bisa dinyatakan sembuh. Karena ketika seseorang terkena penyakit demam berdarah yang terjadi adalah tubuh si penderita mengalami kekurangan cairan plasma karena ulah penyebaran virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Demam berdarah tidak bisa diprediksi, baik itu gejala dan proses penyembuhannya. Ketika seseorang terkena virus dengue, gejalanya sebenernya hampir sama dengan demam biasa. Demam biasanya disertai dengan nyeri otot, nyeri sendi, nyeri belakang mata dan akan muncul ruam merah di kulit akibat pecahnya pembuluh darah. Ruam kemerahan ini akan terlihat dibawah kulit dan tidak terlalu kentara.
***
Namun yang paling bahaya adalah gejala lain seperti suhu badan yang konsisten panas tak kunjung turun, lemas, tidak nafsu makan, ini bisa jadi adalah fase kritis si penderita, yang mesti harus ditangani. Setelah ditangani, lalu mulai terlihat membaik yang mungkin ditandai dengan turunnya panas demam, atau penderita terlihat lebih segar, terkadang ini adalah fase kritis sesungguhnya. Disinilah, terkadang kita lengah, merasa mulai sehat namun siapa sangka nyawa tengah terancam.
Itulah makanya lebih penting kita cegah ya, daripada harus berusaha mengobati.
Jika sebelumnya sudah pernah mendengar atau membaca pencegahan demam berdarah dengan melakukan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, sekarang sedikit berbeda. Seiring berkembangnya zaman dan kondisi lingkungan, pencegahan demam berdarah adalah dengan melakukan 3Mplus, yaitu :
- Menguras dan menyikat tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampungan air lemari es, dll
- Menutup tempat penampungan air rapat-rapat seperti drum, toren air, dll
- Memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangan nyamuk.
Sedangkan Plusnya adalah bentuk pencegahan usaha lain seperti penaburan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk dan menggunakan kelambu saat tidur, serta memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
Gampang-gampang susah yaaa usaha pencegahan demam berdarah ini, gampang dilakukan, susah untuk konsisten. Tapi harus ya bund, demi keluarga terhindar dari penyakit.
Oh ya, kabar baiknya selain 3Mplus ini ada satu usaha lagi yang bisa dilakukan agar kita bisa mencegah demam berdarah, yaitu dengan vaksin. Ya, demam berdarah adalah penyakit yang bisa dicegah dengan vaksinasi. Ini sudah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) lho !!!
Vaksin, Bantu Cegah DBD
Vaksinasi bisa melengkapi perlindungan dari demam berdarah, tidak hanya 3Mplus, tapi 3MplusVaksin. Vaksinasi bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Sehingga ketika kamu terinfeksi virus dengue kamu tidak akan gampang terdampak. Vaksinasi juga membantu mengurangi risiko mengalami demam berdarah yang berat sehingga harus di rawat inap.
Oh ya, vaksin dengue yang terdaftar di Indonesia mencakup usia 6 sampai 45 tahun. Silahkan konsultasikan ke dokter terkait vaksinasi dengue ini ya.
Meski belum pernah mengalami sendiri, aku bisa membayangkan bagaimana menderitanya ketika terkena demam berdarah melalui cerita Ringgo Agus Rahman yang dihadirkan sebagai bintang tamu pada acara beberapa waktu lalu. Turut dihadirkan juga sang istri, Sabai Moerchek, sebagai saksi hidup yang turut melihat hari-hari Ringgo saat menjadi penderita demam berdarah. Mereka sepakat bahwa memang, demam berdarah akan menyiksa fisik dan mental penderita dan juga orang-orang terdekatnya. Ringgo sudah dua kali terkena penyakit ini.
Ada yang sepemikiran gak sih? Kurang bersih kah hidup seorang Ringgo?
Agak tidak mungkin ya kan, seorang publik figur pasti berusaha mengutamakan tempat tinggal yang layak untuk keluarganya. Bukan berarti kita yang bukan publik figur tidak mengusahakan itu, tapi rata-rata standarnya biasanya setara dengan kalangan menengah keatas bangeeet. Paham lah yaa maksudkuuu. Yang kebersihan setiap sudut rumah pasti terjaga gitu lho buund,
Tapi kenapa bisa terinfeksi virus ini yaa?
Jawabannya ternyata adalah, nyamuk Aedes aegypti ini ternyata juga suka kebersihan bund. Ia senang sekali muncul di air bersih dan bening, bak mandi harian, toren yang bersih, bahkan di tatakan air dispenser yang sekecil ituuuu.
Nah sementara itu, siklus hidup si nyamuk ini adalah mulai dari bertelur, menetas lalu kemudian jadi jentik, itu memerlukan waktu 8-9 hari. Makanya, kita akan disarankan untuk membersihkan penampungan air itu sekali dalam seminggu. Tapi sebenarnya kalau aku sih, bak mandi akan selalu aku bersihkan setiap hari, setiap sebelum mandi pagi. Cuma yang masih bandel yaa, toren yang jauh banget di genteng, atau tatakan dispenser kalo lagi dibersihin, bakal direcokin jagoan neon dan dijadiin mainan baru.
Eh ngomongin anak hampir kelupaan, dalam acara ini juga disampaikan bahwa anak-anak akan sangat rentan terkena demam berdarah. Jujur aku syok siih. Kebetulan aku ibu baru dan ibu bekerja, tanpa nanny dan ART di rumah. Aku masih berusaha kerjasama dengan ayahnya untuk bisa mengelola kebutuhan rumah tangga berdua dengan baik.
Sejauh ini belum ada sih ya hitung-hitungan cuci piring itu pekerjaan mama, atau bersihin rumah juga pekerjaan mama. Semua pekerjaan masih kita kerjakan bareng-bareng sesuai waktu masing-masing. Justru karena ini lho bund syoknya, aku segera sharing dengan suami tentang acara ini, karena jadi nambah satu peer yang harus jadi perhatian khusus. Karena ternyata bersih tidak hanya sekedar bersih tapi harus lebih teliti dari yang sudah-sudah. Biar rumah gak dijadiin basecamp sama nyamuk Aedes aegypti.
Hari itu, nyesek rasanya dengar Sabai Morschek yang menceritakan kondisi anaknya yang terkena demam berdarah saat masih bayi. Ketika masih bayi, kontrol cek darah lebih intensif daripada orang dewasa. Aku tidak bisa bayangkan, tangan mungilnya terkena jarum suntik berkali-kali karena cek darah bisa sekali empat jam. Berasa keiris-iris hati mamak bayanginnya naaak… naaak.
Virus dengue ini ada 4 jenis, DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4. Jika sudah terinfeksi satu virus, bukan tidak mungkin suatu hari kamu akan terinfeksi virus lainnya. Setiap manusia bisa saja akan terinfeksi virus dengue ini berkali-kali, mengingat dengue punya 4 jenis virus. Seperti Ringgo Agus aja, terinfeksi sampai 2 kali.
Aku gak bisa bayangkan. Sekali aja, bikin banyak dari penderita demam berdarah ini kapok, apalagi harus berkali-kali. Jadi sebaiknya, lindungi keluarga dari demam berdarah dengan vaksinasi, jika kamu sudah memenuhi semua syaratnya segera lakukan vaksinasi. Konsultasikan dengan dokter untuk tahu lebih jelas tentang vaksinasi ini.
#Ayo3MplusVaksinDBD agar keluarga beserta orang sekitar terhindar dari penyakit demam berdarah yaa. Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.
C-ANPROM/ID/QDE/0141 | Aug 2023
8 Komentar
Emma
Bahaya ya si nyamuk nakal ini, selain jaga kesehatan dan kebersihan lingkungan keluarga ada baiknya memang vaksin ya kak
Dayu Anggoro
Menarik buat vaksin dengue ini, jadi kepo apakah tersedia di puskesmas atau harus ke rs langsung buat dapetin vaksin jenis ini.
Dede Abdurahman
Ada pepeatah mengatakan “Mencegah lebih baik daripada mengobati”, sama seperti halnya sekarang dimana musim kemarau sedang melanda, sudah saatnya kita mempersiapkan antisipasi terjadinya wabah DBD dengan program 3M tadi. Ditambah juga dengan penggunaan vaksin.
lendyagassi
Beberapa waktu yang lalu, kami sempat vaksin influenza sekeluarga saat pandemi.
Dan alhamdulillah, kini ada vaksinasi untuk mencegah DBD. Lebih baik mencegah daripada mengobati ini bener banget sih yaa..
Dengan adanya edukasi kesehatan yang tepat, semoga kita semua bisa hidup sehat.
HELLO FIKA
canggih banget teknologi dan temuan di bidang kedokteran sekarang ya. seneng baca informasi ttg vaksin yg bisa cegah dbd ini. krn memang penyakit ini kan cukup menjadi momok di daerah kita.
Dennise Sihombing
DBD itu kalau sudah terkena banyak sekali tahap pengobatannya. Siada payung sebelum hujan. Penting kita di rumah untuk melakukan 3M Plus dan vakskin (ini aku baru mau akan laksanakan)
Akarui Cha
Kalau nggak mampir ke mari, belum tentu aku menyadari kalau ternyata sekarang pun demam dengue sudah ada vaksinnya. Apalagi belakangan ini, suhu panas dan lembab bikin nyamuk makin banyak berkembang biar. Jadilah banyak masyarakat yang mulai waspada pada DBD.
Dewi Nuryanti
Agak trauma dg DBD, aku pernah sekeluarga dirawat bareng krn DBD. Minat bgt sih dg vaksin DBD