Cegah Anemia Pada Remaja Dengan 10 Prinsip Gizi Seimbang

Cegah anemia pada remaja dengan 10 prinsip gizi seimbang! Berani sekali memang aku ambil judul ini untuk tulisan kali ini. Tapi aku harus sampaikan hasil seminar di hari Gizi Nasional ke-61 ini. Mengusung tema “Remaja Sehat Bebas Anemia”, seminar ini diisi oleh 3 narasumber hebat di bidangnya masing-masing. Dr Indah Kusuma, Endang L Achadi, dan Analisa Widyaningrum, M.Psi.

***

Anemia sendiri adalah keadaan dimana konsentrasi hemoglobin yang berada di dalam sel darah merah lebih rendah dari yang seharusnya. Hemoglobin idealnya pada laki-laki dewasa harusnya dari 13g/dL dan dari 12g/dL pada perempuan. Seperti yang kita ketahui hemoglobin merupakan pembawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh, termasuk otak dan otot. Nah bila hb-nya rendah maka semua jaringan kekurangan oksigen yang kita kenal dengan Anemia.

Lalu apa akibat dari anemia?

Akibat anemia jangka pendek akan mempengaruhi produktivitas dan prestasi. Anemia bisa menurunkan konsentrasi belajar, menurunkan produktivitas kerja. Anemia juga bisa menurunkan kesegaran tubuh. Mudah terinfeksi karena turunnya imunitas dan hasilnya prestasi di sekolah dan kerja rendah.

Jangka panjang, anemia membahayakan untuk kehamilan. Banyak resiko yang akan diamali si ibu atau dan calon bayi. Bisa itu resiko pendarahan saat hamil atau bersalin hingga resiko kematian si ibu. Anemia juga bisa membuat bayi lahir prematur, berat badan dan panjang lahir calon bayi rendah dan ada resiko Stunting serta akibatnya. Dan jika stunting aku bahas lebih lanjut aku yang ngeri beibs, ini bisa sangat jauh akibatnya mulai dari menurunnya kecerdasan dan mengidap penyakit yang bisa berkesinambungan ketiga generasi, ibu, anak dan cucu.

Semengerikan itu memang, untuk itu perlu rasanya jika kita cegah anemia sejak dini.

CEGAH ANEMIA, KENALI GEJALA DAN PENYEBABNYA

Gejalanya mudah sekali dikenali seperti mudah letih, lemah, lesu, lelah dan lalai. Gejala lainnya kulit pucat atau kekuningan, detak jantung tidak teratur, nafas pendek, sakit dada, tangan dan kaki, sakit kepala, gampang pusing. Tapi sayangnya gejala ini kerap tidak disadari datangnya.

Sebelum kita bicara kita lanjutkan kan ke penyebab dari anemia itu sendiri, kita ketahui tentang data dulu. Berdasarkan data Riskesdas 2018, penderita anemia di Indonesia tergolong tinggi. Namun persentase terbanyaknya ada di remaja putri dan ibu hamil. Ini harus menjadi perhatian karena seperti yang udah kita ketahui juga, anemia juga sangat berbahaya untuk ibu hamil.

Apa sih yang jadi penyebab dari anemia itu sendiri?

Dari seminar online ini aku tau bahwa anemia bisa disebabkan oleh tiga hal:

Pertama, rendahnya asupan gizi yang sangat penting untuk pembuatan darah seperti zat besi, asamfolat, vitamin B12 dan vitamin A.

Kedua, meningkatnya pengeluaran zat gizi (pendarahan karena kecacingan atau absorpsi besi menurun akibatnya banyaknya cacing di usus, pecahnya sel darah merah karena malaria.

Ketiga, khusus remaja putri menstruasi yang tidak diimbangi oleh asupan adequate intake.

CARA CEGAH ANEMIA

Praktekkan pola makan bergizi seimbang

Agar bisa terhindar dari anemin, maka kamu biasakan untuk atur pola makan dengan gixi seimbang. Ada 10 prinsip gizi seimbang yang harus kamu ketahui.

Mengonsumsi tablet tambah darah

Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi anemia pada remaja sebesar 32o/o, arlinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktifitas fisik.

Untuk mencegahnya, Kementerian Kesehatan melakukan intervensi spesifik dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja puteri dan ibu hamil. Selain itu, Kemenkes juga melakukan penanggulangan anemia melalui edukasi dan promosi gizi seimbang, fortifikasi zat besi pada bahan makanan serta penerapan hidup bersih dan sehat

***

Seminar ini diharapkan dapat meningkatkan komitmen dan mempererat kerja sama seluruh elemen bangsa untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui perbaikan gizi remaja melalui penanggulangan anemia.  

Komitmen ini diharapkan akan semakin meningkatkan kesehatan para remaja puteri. lndonesia membutuhkan remaja yang produktif, kreatif, serta kritis demi kemajuan bangsa itu sendiri, dan remaja dapat mencapai produktifitas dan kreativitas yang maksimal serta mempunyai pemikiran yang kritis, apabila mereka sehat.

Selain pemberian TTD, Kemenkes juga mendorong para remaja untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dengan menjaga asupan gizi seimbang dengan menu #IsiPiringKu, rutin aktivitas fisik dan menjaga kebersihan.

Juga jangan lupa sarapan ya. Kebiasaan sarapan pagi harus rutin dilakukan remaja supaya benar-benar bisa fokus dan berenergi saat beraktivitas.

#Mudasehatbebasanemia

#HariGiziNasional

Satu Komentar

  • Merry Olivia

    Walah, aku baru tau loh ternyata minum TTD disertai makan jeruk bakal lebih bagus, nanti gitu ah kalau abis donor darah, kan suka dikasih tuh. Makasi kak chacha infonya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!