Buku : Satu dari 3 Hal yang Mengubah Cara Aku Memandang Hidup

Bertemakan buku yang mengubah hidupku, aku bingung harus memulai darimana challenge pertama di special arisan KUBBU BPJ kali ini. Sulit sekali rasanya untuk menceritakan banyaknya lika liku yang sudah dilewati dan berhasil aku baca, lalu kemudian aku kemas menjadi cerita yang mungkin bisa kamu sukai. Tapi mari kita coba ya, sekalipun aku akan menuliskannya dengan cara sendiri. Aku beri judul tulisan ini dengan “ Buku : Satu dari 3 hal yang mengubah cara aku memandang hidup“.

BUKU : SATU DARI 3 HAL YANG MENGUBAH CARA AKU MEMANDANG HIDUPKU

Kamu tidak akan menemukan buku apa yang bisa mengubah hidupku di tulisan ini. Karena aku bahkan tidak mengingat judul dan alur cerita apa dari buku-buku yang aku baca. Ini aneh sih, tapi nyata.

Membaca memang seperti dibiasakan dari aku kecil. Contohnya saja, aku dulu langganan majalah bobo semasa kecil. Ini selalu menjadi waktu yang aku tunggu-tunggu setiap minggu.

Tapi memang cuma majalah bobo. Aku tidak dikenalkan dengan bacaan lain karena memang banyaknya batasan untuk caca kecil kala itu. Mulai dari tidak boleh menonton televisi, tidak main kemana-mana, cuma tau di rumah dan belajar. Protektif banget memang nenekku. Aku sehari-hari cuma tinggal sama nenek dan seorang ART, karena bunda dan ayah pasti bekerja dan hampir tak kenal waktu.

Sampai akhirnya di SMP aku mengenal perpustakaan. Segudang buku yang bisa dipinjam berapapun yang aku mau asal dikembalikan tepat waktu. Tentu saja ini menjadi kebiasaan baru yang menyenangkan. Bisa membaca apa saja suka-suka, mengenal banyak istilah ini itu selain bahasan-bahasan yang aku temui di pelajaran sekolah. Tapi teteup yaa, kalo udah kebanyakan belajar, di perpustakaan aku hanya tertarik sama buku ringan (versi aku). Mungkin itu buku detektif-detektifan, buku petualangan, buku novel a.k.a teenlit cinta-cintaan. Ini bener-bener satu-satunya cara agar bisa refresh dengan rutinitas yang ada. Kalau kita sejaman, mungkin kamu tau buku Secret Seven dengan banyak series yang ada. Ada juga buku Lima Sekawan, yang punya petualang-petualang seru di setiap ceritanya.

Deadline peminjaman buku sepertinya membuat aku membaca buku seperti terburu-buru, atau dasar aku yang malas mengingat banyak hal menjadi alasan kenapa susah sekali rasanya untuk mengingat buku buku yang aku baca. Jalan pintas yang selalu dilakukan hanya mengambil pelajaran atau intisari dari apa yang sudah dibaca.

Buku-buku itu mengubah aku menjadi anak rumahan yang selalu ingin bertualang, anak rumahan yang selalu ingin tahu. Anak rumahan yang sadar, banyak baca jadi banyak tahu. Anak rumahan yang berani bermimpi padahal tidak bisa kemana-mana. Anak rumahan yang belajar mengenal apa itu jatuh cinta, padahal masih cabelita, susah membedakan teman dan suka-sukaan, atau banyak hal baru yang aku tau hanya lewat buku. Kala itu, ini menarik. Aku punya duniaku sendiri. Tepatnya, aku membuat duniaku sendiri bersama buku.

PENGALAMAN BISA MENGUBAH HIDUPKU

Dunia ini kala itu sempit bagiku. Banyak cerita yang tidak bisa aku bagi dengan ayah dan bunda. Aku bingung harus memposisikan diri seperti apa di depan orangtuaku. Lebih anehnya, termasuk pada teman-temanku. Aku sulit menampilkan diri sendiri. Sebenernya banyak sekali penyebab dari kondisi yang aku rasakan saat itu, hanya saja tidak bisa aku jabarkan satu persatu di tulisan ini. Menceritakannya bagaikan menguak banyak cerita lama dan tidak akan tuntas.

Bagaikan terasing, jadi alasan pasti aku membuat duniaku sendiri. Aku memadu padankan apa yang aku baca dan apa yang aku dengar. Apa yang aku dengar dari teman-temanku. Senang sekali melihat mereka yang senang menceritakan apa yang mereka lewatkan di keseharian, dan aku pasti siap menjadi pendengar yang baik. Sepertinya aku yang pendiam memang sudah terlatih dari kecil karena ini ya. Haha

Tapi jika ditanya apa yang bisa mengubah hidupku, salah satunya pengalaman. Aku belajar banyak hal dari apa yang aku lewati dan apa yang aku dengar. Makanya, aku senang sekali mendengarkan orang-orang bercerita. Seperti menemukan kisah baru dan pelajaran baru. Yang baik menurutku bisa aku ambil, yang buruk harus bisa aku tinggalkan.

MANUSIA BISA MENGUBAH HIDUPKU

Aku dengan pribadi yang sulit berkeluh kesah ke orang lain masih berlanjut hingga sekarang. Apalagi di masa-masa sekolah ya kan. Masa kecil yang tak indah indah amat, banyak sekali mengajarkan aku bagaimana harus berhadapan dengan manusia. Aku lupa, ini adalah intisari sari buku yang mana. Jika boleh aku ganbarkan, begini :

disebut teman bisa melupa, sahabat terbaik bisa khilaf, manusia bisa berubah

Ini membuat aku hanya percaya dengan apa yang aku lihat, dengar dan rasakan. Banyak alasan untuk aku tidak bisa percaya begitu saja pada apapun.

Kusebut teman, ia bisa saja bukan menjadi orang yang sejalan. Kupanggil sahabat, dia tak bisa untuk tempat pulang. Berhadapan dengan manusia, kita sama-sama manusia yang tak sempurna.

Makanya, manusia lain dengan segala ceritanya bisa mengubah hidupku. Manusia baik yang masih ada dalam hidupku hari ini, anugerah terbaik yang pernag kupunya.

BUKU MENGUBAH CARA AKU MEMANDANG HIDUPKU

Pengalaman dan manusia menjadi satu kesatuan di dalam sebuah buku. Manusia sebagai tokoh utamanya dan bagaimana cerita tumbuh dan berkembang dari pengalaman penulis, mau itu karangan ataupun kisah nyata cerita itu ada, entah pada siapa.

Banyak pelajaran berharga dari buku yang dibaca, aku bawa ke kehidupan nyata. Bagaimana aku berteman, bagaimana mengenal orang lain, bagaimana mengenal cinta aku temukan dari buku.

Jika pengalaman dan manusia bisa mengubah hidupku, buku bagiku bisa mengubah cara aku memandang hidupku. Banyak pelajaran yang aku temukan dan bisa aku jadikan nyata. Hal baik bisa dijadikan pedoman, kesederhanaan bisa jadi bagian dari keseharian.

2 Komentar

  • Febi

    Sama cha, banyak bacaan yang bisa mengubah cara pandang jadi lebih baik..
    Tapi sayangnya, ada banyak bacaan juga yg gw temuin saat masih remaja yang bisa dibilang kasih pemahaman ekstrim, tapi gw ga tertarik krn ga masuk akal aja gitu..hehe..
    Jadi buat gw pribadi, bacaan bisa mengubah diri, itu iya tapi boleh jadi ke arah positif atau negatif disitu sebetulnya peran keluarga dibutuhin 🙂

    Btw, nice sharing!

    • Elsa Martina Lova

      ketika ngerasa ga masuk akal secara ga sadar itu kita udah menyaring mana yang kita suka sama engga. Nah ketika yang kita suka tapi ada yang arah negatif, baru butuh banget peran keluarga. di case aku, ini bisa dibilang ga ada kak feb. jadi benar benar aku ikutin aja gitu apa yang di buku yang aku baca. beruntung aku dapat bahan bacaan yang cuma ada di perpustakaan sekolah. jadi versi negatif yang aku dapatkan masih pantas untuk anak sekolah lah ya. seperti di teenlit taunya ada cerita, bolos itu keren, malah aku coba-coba. wkwkwk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!