Kemang Timur 66 : Museum di Tengah Kebun, Bukan Museum Biasa

museum di tengah kebun

Museum di Tengah Kebun, memanglah bukan museum biasa. Meseum yang berlokasi di Jalan Kemang Timur Raya No 66 Jakarta Selatan, ini pantas dibilang unik dan tidak disadari oleh banyak orang keberadaannya.

Jika kamu berkunjung, kamu tidak akan temukan sign board yang besar dan mencolok mata, tidak bangunan megah dengan arsitektur zaman Belanda atau arsitektur kuno ala museum kebanyakan. Cukup sebuah pintu gerbang kayu yang besar dengan nama museum yang tertempel di tembok kanan, dan kiri sebagai penanda.

***

Museum di Tengah Kebun adalah museum yang menyimpan ± 4.000 koleksi seni dan sejarah Indonesia dan luar negeri. Museum ini bukanlah museum yang pada umumnya berada dalam sebuah gedung lama, tapi berada di sebuah rumah yang asri seluas 3.500 m2.

Adalah bapak Sjahrial Djalil, pemilik dari Museum di Tengah Kebun ini. Beliau adalah salah satu tokoh periklanan modern Indonesia pendiri biro iklan Ad Force Inc. Sjahrial Djalil lahir pada tahun 1942 di Pekalongan, Jawa Tengah. Anak ke-8 di antara 10 orang bersaudara dari Abdul Djalil, seorang saudagar batik di Pekalongan yang berasal dari Minangkabau, dan merupakan pemasok batik ke seluruh Sumatra Barat.

Sjahrial Djalil mendirikan dan membiayai museum ini dengan dana pribadi yang saat ini dikelola oleh ‘Yayasan Museum di Tengah Kebun’ di bawah pimpinan Ahmad Syafii Maarif, Imam Prasodjo, dan Faisal Basri

Rumah ini sebenarnya adalah rumah pribadi pak sjahrial yang disusun sedemikian rupa agar membuat pengunjung terkesan. Memang, tidak sedikit cara yang diupayakan oleh pecinta barang antik ini untuk mempublikasikan ratusan bahkan ribuan koleksi nya.

Semua barang-barang bernilai sejarah ini beliau kumpulkan sejak 42 tahun terakhir. Ia melakukan perjalanan keliling dunia sebanyak 26 kali. Selama perjalanan itu, ia kunjungi museum-museum di luar negeri dan saat itu ia merasa kecintaannya terhadap barang-barang sejarah semakin besar. Hampir 99 persen barang-barang sejarah ia dapatkan di Balai Lelang di berbagai kota di Eropa, Amerika, Hong Kong, dan Australia. Semua koleksi yang dimiliki Sjahrial pun berasal dari 63 negara dan 21 provinsi di Indonesia.

Pantas saja jika pada tahun 2013, museum ini terpilih sebagai Museum Swasta Terbaik di Museum Awards dengan koleksi dari 63 negara dan 26 provinsi di Indonesia.

Berkunjung?

Yaaa mari kita berkunjung ke Museum Tengah Kebun. Masuk dari pagar halaman kamu akan disambut dengan sebuah lorong dengan tanaman hijau di kiri dan kanan. Sampai disini saja aku rasa kamu sudah merasakan kalau tempat cukup nyaman. Karena sesuai dengan namanya, museum di Tengah kebun memang didesain seperti di tengah kebun.

museum di tengah kebun

Dan ini, pelataran di taman belakang. Memang bukan museum biasa ya. Aku rasa kamu ga akan nemuin, museum yang sama dengan ini.

museum di tengah kebun

Baca Juga : Berkunjung ke Museum Taman Prasasti

Berkunjung ke kemang 66 ini membuat aku berasa beneran di rumah kakek sendiri, Rasanya sudah tak mau pulang. Namu aku kembali beranjak ke dalam untuk melihat koleksi yang ada. Aku harus bergantian, karena saat ini aku berkunjung dengan teman-teman beneran haus akan cerit museum ini. Aku ngeri bang ryan, si tour guidenya kewalahan. hahaha

Sementara itu di dalam rumah ini ternyata disusun sekitar 2000 an barang antik. Barang ini adalah barang-barang pilihan diantara koleksi yang pak sjahrial punya, dikeluarkan secara berkala dan bergantian untuk dibersihkan.

***

Bangunan museum ini selesai digarap pada 1 Oktober 1980 dari berbagai sisa bangunan bersejarah. Tembok museum dibangun dengan 65.000 batu bata dari bekas gedung VOC dan 15.000 batu bata tua dari gedung metereologi yang dibangun tahun 1896. Engsel pintu berasal dari Penjara Wanita, Bukit Duri, Jakarta, yang merupakan peninggalan gedung Meester Cornelis pada abad ke-18.

Koleksi yang paling menonjol di museum ini adalah satu set peti tempat minum yang pernah digunakan Napoleon Bonaparte, sejumlah tongkat Raja Jawa dan Eropa, ada kenong gamelan Jawa Timur dan jawaranya adalah arca Ganesha di tengah taman yang dipahat pada tahun 800-an di daerah Jawa Tengah.

Benar-benar bukan museum biasa ya. Kamu bisa saksikan sendiri semua koleksinya jika berkunjung ke kemang 66. Pasti seru deh pokoknyaa 😉

***

Untuk berkunjung kesini memang tidak mudah tapi bisa kamu rencanakan agar jadi. Kamu harus memiliki rombongan paling sedikit tujuh orang dan paling banyak 12 orang untuk bisa masuk museum. Waktu berkunjung pun harus ditetapkan jauh-jauh hari dan harus dirundingkan dengan pengelola museum. Dan yang paling penting, untuk berkunjung kamu tidak akan diminta biaya apapun.

27 Komentar

  • thoriqalfatah

    Artefak bagi sebagian orang dianggap ga penting tapi ada juga yang rela menjual apartemen hanya untuk memiliki batu andesit yang telah menjadi dari bagian candi, bukan batu andesitnya yang utama tapi sejarahnya lah yang membuat tak ternilai harganya. Ehh tapi aku jadi berpikir : Kalau membangun Monas itu perlu seribu orang jaman sekarang. Lah kalau membangun Candi Borobudur jaman dahulu perlu berapa orang ya ???

    • elsamartinalova

      Waah tapi aku ragu ini bisa buat renang umum mas, blm sempet nanya kalo ini. Mari kita berkunjung bareng.

      Btw terimakasih sudah berkunjung yaaa

  • Ningsih

    Jadi museum ino dibuka untuk umum ya kak? Karena museum pribadi sebenernya pengen bgt kesana. Tp kemarin gak jadi karena sakit 🙁
    Btw apa museum ini buka setiap hari? Dan kalo mau kesana, datang aja atau harus janjian dulu sama orang sana?

    • elsamartinalova

      Hai ningsih, iyaa dibuka untuk umum. Waah sayang sekali yaa belu sempet gabung. Buka minggu sampai kamis ning kalo ga salah. Untuk berkunjung kita harus janjian dulu dan diharapkan agar bisa rombongaan.

      Btw terimakasih sudah berkunjung yaaa

    • elsamartinalova

      Serem sih mas mengingat beberapa koleksinyaa tapi mungkin ini akan mengasyikkan hahah

      Btw terimakasih sudah berkunjung yaaa

    • elsamartinalova

      Iyaa kaa, apik sekali tempatnya. Buat detail disaran kan berkunjung kaa, tau lebih banyak ceritanyaa trus lebih puas lihat sana sini nyaaa. Yuuk dtg lg kaaa

      Btw terimakasih sudah berkunjung yaaa

    • elsamartinalova

      Aku juga ngerasa beruntung laa. Bahagia nya menjadi pak syahril jalil itu nular, bisa bikin tempat yang bisa dinikmati ribuan orang.

      Btw terimakasih sudah berkunjung yaaa

  • beni ananto

    Sumpah, tulisan lo bikin penasaran Cha. Gue lagi asik baca, tau-tau aja udah selesai. Tapi Keren riview tempatnya. Anak-anak museum kapan datengin tempat ini (lagi) ya?

    • elsamartinalova

      Yuk ayuuk kita datengin lagii. Tinggal colek mas achi ini maah, bikin season duanyaaa.

      Btw terimakasih sudah berkunjung yaaa

  • Tuty prihartiny

    Museum Tengah Kebun suatu dedikasi nyata nukan untuk pamrih atau bermegah
    Salut dan hormat untuk Bpk Syahrial Jalil…

    • elsamartinalova

      Yuuk ayuuk kita kunjungi lagii, aku juga masih pengen lama lama disiniii

      Btw terimakasih sudah berkunjung yaaa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!